Oleh : KANEDI
Bapak/ibu
guru/dosen yang terhormat, selamat kepada anda yang sudah berhasil
meraih sertifikat pendidik. Itu artinya anda sudah diakui secara formal
ol;eh negara bahwa anda adalah tenaga pendidik professional. Juga
berbahagialah anda karena dengan modal sertifikat pendidik itu anda
berhak mendapat tunjangan profesi, yang lumayan besarnya, sehingga
sempat membuat iri golongan perofesi lainnya.
Namun
demikian, mengapa setelah lima tahun program sertifikasi ini berjalan
dan mayoritas guru dan dosen telah tersertifikasi, suara-suara sumbang
terhadap kualitas pendidikan masih tinggi? Apa sesungguhnya yang terjadi?
Tidak
usahlah kita menunjuk komponen pendidikan lain (sarana dan prasarana
misalnya) yang serba terbatas sebagai kambing hitam. Bila memang para
guru/dosen sudah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar, jangankan
pakar pendidikan, orang awampun percaya bahwa kualitas pendidikan pasti
akan baik.
Pertanyaannya: sudahkah fungsi guru/dosen itu dijalankan dengan baik dan benar?
Mungkin, secara legal formal banyak yang bisa berkelit dan lolos dari pertanyaan ini. Sebab,
secara legal formal untuk disebut berkinerja baik itu guru/dosen cukup
melengkapi dokumen-dokumen formal saja (silabus, RPP, daftar hadir,
berkas-berkas soal, piagam penghargaan, makalah atau diktat yang pernah
ditulis).
Tetapi
dapatkah anda atau kita semua (termasuk pengamat/kritikus pendidikan)
layak disebut pendidik professional jika yang mengukurnya adalah para
pelajar menggunakan kriteria pada tabel berikut ini?
Variabel dan indikator kualitas guru yang baik
No
|
Variabel Kualitas
|
Indikator/Ukurannya
|
1
|
Ramah dan Riang
|
- Murah
senyum, menyapa, memulai pembicaraan, memancing pertanyaan, tanggap
dengan penuh perhatian dan hormat terhadap komentar siswa.
- Menceritakan leucon, tertawa bersama siswa
|
2
|
Penuh keakraban
|
- Pandai
membuat lelucon, mendorong dan memulai diskusi, hafal nama-nama
siswa, berinteraksi dengan siswa sebelum dan setelah pembelajaran
berlangsung
|
3
|
Berwibawa dan percaya diri
|
- Menerapkan tata tertib belajar yang jelas, menjaga ketertiban kelas, berbicara dengan suara lantang dan jelas.
- Berbicara jelas, menatap (kontak) mata siswa, menjawab pertanyaan dengan benar.
|
4
|
Rendah hati dan peduli
|
- Mengakui kesalahan, tidak sombong, tidak mendompleng sukses orang lain, dan tidak merendahkan perestasi/sukses orang.lain
- Menghargai
karya siswa yang baik,. membantu siswa yang membutuhkan bantuan,
hafal nama-nama siswa, menawarkan bonus atau nilai tambahan terhadap
prestasi siswa yang tinggi.
|
5
|
Hormat/menghargai
|
- Tidak melecehkan dan mempermalukan siswa di kelas, ramah pada siswa, mengucapkan kata minta tolong dan
terima kasih terima kasih atas tindakan siswa yang diminta, tidak
memotong pembicaraan siswa, tidak mebentak atau mengeluarkan kata-kata
kasar pada siswa.
|
6
|
Pendengar yang baik
|
- Tidak memotong pembicaraan siswa, selalu mengadakan kontak mata, menanyakan inti pertanyaan yang diajukan siswa.
|
7
|
Profesional dalam penampilan
|
- Berpakaian rapih, bersih, tidak kusut dan kotor
|
8
|
Antusias dalam mengajar
|
- Murah senyum saat mengajar, menyajikan kegiatan belajar yang menarik, menampilkan ekspresi gerak dan mimik untuk pernyataan atau hal-hal penting, datang tepat waktu.
|
9
|
Mengelola waktu pembelajaran dengan baik
|
- Tiba
tepat waktu atau lebih awal, mengakhiri pembelajarn tepat waktu,
menyajikan bahan ajar yang relevan, memberikan kesempatan (waktu)
untuk pertanyaan, menepati janji, mengembalikan pekerjaan siswa tepat
waktu
|
10
|
Kreatif dan menarik
|
- Melakukan
eksperimen metode mengajar, menggunakan produk teknologi untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas pengajaran, menggunakan contoh
yang relevan, menarik, tidak monoton
|
11
|
Komunikator efektif
|
- Berbicara lantang dan jelas, menggunakan kata/istilah baku, memberikan contoh yang jelas dan relevan.
|
12
|
Menetapkan sasaran belajar harian
|
- Menyiapkan dan mengikuti silabus dan RPP setiap kali melakukan pengajaran dan pembelajaran.
|
13
|
Melek/terampil teknologi
|
- Mampu
menggunakan komputer, mampu melakukan surat-menyurat melalui e-mail,
mampu menggunakan alat tayang seperti OHP, LCD, dll.
|
14
|
Menguasai materi ajar
|
- Mampu
menjawab dengan mudah pertanyaan siswa, tidak membaca langsung dari
buku atau catatan, dan memberikan contoh yang jelas dan mudah
dimengerti.
|
15
|
Menyajikan informasi terkini
|
- Mengaitkan topik pembelajaran dengan situasi nyata terkini, menggunakan rujukan (buku, majalah, video dll) mutakhir
|
16
|
Selalu siap
|
- Membawa
benda/bahan yang diperlukan dalam pembelajaran, tidak pernah
terlambat datang ke kelas, memberikan kerangka kegiatan belajar
(diskusi dsb).
|
17
|
Merangsang diskusi
|
- Mengajukan pertanyaan menantang dan kontroversial saat pembelajaran, mengarahkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
|
18
|
Merangsang tumbuhnya pikiran kritis/rangsangan intelektual
|
- Mengajukan
pertanyaan cerdas/mendalam/bijak, menggunakan soal essay dalam kuis
atau ujian, memberikan tugas rumah, mendorong diskusi/kerja kelompok
|
19
|
Memberikan umpan balik konstruktif
|
- Memberi komentar pada kertas kerja siswa, menjawab pertanyaan siswa, memberi saran
|
20
|
Menerapkan ujian yang berkeadilan
|
- Memberikan
garis-garis besar bahan yang akan diujikan, soal ujiam relevan, tidak
membebani siswa dengan bahan bacaan, memberikan materi ajar yang
sesuai dengan tingkatan mayoritas siswa,
|
21
|
Peka dan teguh hati
|
- Meyakinkan
diri bahwa siswa telah menguasai materi ajar sebelum berpindah ke
materi baru, memberikan pelajaran tambahan, mengulangi penjelasan bila
perlu, menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa.
|
22
|
Berusaha menjadi guru yang lebih baik
|
- Meminta
umpan balik atas kinerjanya dari siswa, selalu belajar (mengikuti
seminar, pelatihan dll), menggunakan metode mengajar tebaru
|
23
|
Kesalingmengertian
|
- Mau menerima alasan yang sah siswa yang ingin meniggalkan pelajaran, tidak
kehilangan kendali diri (marah) terhadap siswa, menyediakan waktu
tambahan untuk mendiskusikan materimateri yang sulit.
|
Jika
belum, apa alasan anda? Jangan katakan: “Itu kan kriteria guru ideal
yang setara malaikat” atau “Tidak semua orang (guru) memiliki karakter
ideal seperti itu?
Jika
itu jawaban anda. Maka segera kita usulkan pada pemerintah untuk
menutup seluruh fakultas, sekolah tinggi, atau institut ilmu pendidikan
dan keguruan di republik ini. Mengapa?
Sebab
jika kriteria guru ideal itu tidak dapat diadopsi oleh orang yang sudah
lulus ilmu pendidikan dan keguruan (terlebih guru yang sudah certified)
maka itu artinya ilmu pendidikan tidak applicable. Jika demikian, buat
apa diajarkan? Buat apa pula dipelajari?
Semoga bermanfaat.